Mengenal 8 Fase Bulan dan Pengaruhnya Pada Bumi

Kalian pernah tidak, memperhatikan bulan di langit malam? Selain posisinya yang berpindah, bentuk bulan juga berubah-ubah. Kenapa bisa begitu, ya?

Nah, perubahan penampakan bulan itu disebut fase bulan, dan berkaitan dengan posisi bulan dengan bumi dan matahari.

Penasaran tentang fase bulan dan efeknya terhadap keadaan cuaca serta musim di bumi?
Yuk, kita pelajari 8 fase bulan.

Apa Itu Fase Bulan?

Ternyata perubahan penampakan bulan dipengaruhi oleh revolusi bulan terhadap bumi. Perubahan bentuk bulan ketika dilihat dari bumi itulah yang disebut dengan fase bulan. Fase bulan ini terus berulang dan terjadi secara konstan. 

Terkadang bulat sempurna, terkadang setengah, atau berupa lengkungan tipis yang disebut bulan sabit. Lalu kembali ke bentuk setengah, dan bulat sempurna.

Di luar angkasa, bulan selalu berputar mengelilingi bumi. Nah, gerakan inilah yang disebut revolusi bulan. Bulan mengelilingi bumi dari barat ke timur. Satu kali putaran membutuhkan waktu 29,5 hari. 

Karena bulan mengelilingi bumi, maka permukaannya yang terkena sinar matahari juga berbeda-beda luasnya. Itulah yang menyebabkan kita melihat bulan seolah-olah berubah bentuk. Padahal sebenarnya, bulan tetap bulat.

Jadi, sekarang kamu tahu kan, bahwa perubahan bentuk bulan bukan karena dimakan Buto Ijo? Sip. Sekarang kita akan membahas 8 fase bulan, ya.

8 Fase Bulan

8 fase bulan terjadi dalam jangka waktu 29,5 hari. Masing-masing fase terlihat selama 3-4 hari.
Agar kamu lebih paham, di bawah ini adalah penjelasan tentang masing-masing fase bulan.

Bulan Baru (New Moon)

Pada fase bulan baru, bulan berada di posisi di tengah-tengah, antara matahari dan bumi. Posisi ini disebut titik konjungsi. Karena itulah, bulan seolah tidak terlihat di langit. Karena posisinya secara sempurna menghalangi cahaya matahari. 

Pada fase bulan baru, memungkinkan terjadinya gerhana matahari, loh! Jika posisi bulan di antara matahari dan bumi, dan bayangan bulan jatuh ke wilayah bumi yang sedang mengalami siang hari. Maka cahaya matahari akan terhalang oleh bulan.

Fase bulan baru terjadi selama tiga hari.

Bulan Sabit Muda (Waxing Crescent)

Setelah fase new moon, bulan akan mengalami waxing crescent atau fase bulan sabit muda. Kamu akan melihat penampilan bulan seperti sebuah garis lengkung tipis bercahaya lembut di langit.

Saat ini, posisi bulan telah bergeser dari titik sebelumnya, dan bagian yang terkena sinar matahari hanyalah  sebagian kecil di sisi tepinya. Karena bagian ini kurang dari setengah, maka kamu melihatnya seperti bentuk sabit.

Fase ini terjadi di hari keempat hingga kelima.

Bulan Perempat Awal ( First Quarter)

Di hari keenam, bulan terus bergeser ke arah timur. Kini posisinya berada di seperempat lingkaran dari titik konjungsi. Bagian bulan yang terkena sinar matahari bertambah hingga setengahnya. 

Nah, di bumi kamu akan melihat bulan berbentuk setengah lingkaran. Seperti martabak yang dibelah dua. Sisi yang terang berada di sebelah kanan. Fase ini terjadi di hari keenam hingga kedelapan atau kesembilan.

Bulan Pra Purnama (Waxing Gibbous)

Nah, di fase ini kamu akan melihat bulan sedikit cembung dan hampir purnama sempurna. Artinya bulan hampir sepenuhnya berada di belakang bumi.

Bagian yang memantulkan sinar matahari adalah tiga perempatnya. Maka bulan pun terlihat seperti setengah lingkaran yang sedikit gendut. Nah, fase pra purnama ini akan berlangsung hingga hari kedua belas. 

Bulan Purnama (Full Moon)

Di fase inilah bulan tampil bulat sempurna, cemerlang dan bercahaya terang di langit malam. Bulan, bumi dan matahari berada di satu garis lurus, sehingga seluruh permukaan bulan dapat memantulkan cahaya matahari.

Nah, di fase bulan purnama ini pula ada kemungkinan terjadi gerhana bulan. Yaitu ketika sinar matahari yang seharusnya mencapai permukaan bulan terhalang seluruh atau sebagiannya oleh bumi.

Fase bulan purnama terjadi di tanggal 13 hingga 15 setiap bulannya.

Bulan Pasca Purnama (Waning Gibbous)

Setelah tiga hari bercahaya terang sempurna, bulan akan kembali mengalami fase pasca purnama. Dimana tiga perempat bagian bulan saja yang terkena sinar matahari.

Bulan terus berputar ke arah barat dan sedikit bagiannya terhalangi oleh bumi. Fase ini berlangsung di hari keenam belas hingga sembilan belas setiap bulannya.

Bulan Perempat Akhir (Third Quarter)

Di fase perempat akhir, bulan kembali ke bentuk setengah lingkaran. Selama tanggal 21 hingga 23, bulan telah menempuh perjalanan tiga perempat bumi. Permukaan yang memantulkan sinar matahari tinggal setengahnya.

Jika di fase perempat awal kamu melihat sisi bulan yang terang di sebelah kanan, maka di fase ini sisi bulan yang bercahaya adalah di sebelah kiri.

Bulan Sabit Tua (Waning Crescent)

Bulan terus bergerak, dan hampir tibalah dia di ujung perjalanannya. Saat ini, bulan berada di fase sabit tua, dimana bentuknya kembali seperti garis lengkung di langit. 

Fase sabit tua terjadi di hari kedua puluh tujuh hingga dua puluh sembilan. Setelah tiga hari tersebut, bulan kembali berada di titik konjungsi antara bumi dan langit.

Artinya, satelit alami bumi tersebut kembali ke fase bulan baru dan tidak terlihat dari bumi.

Apakah Fase Bulan Mempengaruhi Kondisi Di Bumi?

Nah, setelah mengetahui tentang 8 fase bulan, kamu kini tahu kan bahwa bulan tetap bulat sempurna di angkasa. Lantas, apakah fase-fase bulan tersebut mempengaruhi kondisi di bumi?
Yuk, kita cari tahu.

Ternyata, fase bulan memang mempengaruhi kondisi di bumi. Yaitu pada pasang surut air laut, cahaya, dan waktu. Pengaruh tersebut merupakan efek dari gravitasi bulan dan jarak antara bulan dan matahari.

Saat bulan purnama, jarak bulan dan matahari cenderung lebih dekat, dan gravitasinya lebih terasa. Nah, air laut akan pasang naik. 

Selain itu, beberapa jenis hewan juga menggantungkan masa migrasi dan reproduksi mereka pada cahaya bulan, lho. Terutama hewan yang tinggal di laut dan hewan nokturnal (aktif di waktu malam).

Saat bulan purnama, langit terlihat lebih terang bukan? Beberapa jenis hewan melangsungkan proses perkembang biakan di  waktu ini. Misalnya ikan grunion.

Beberapa jenis ikan dan hewan air juga melakukan migrasi saat bulan purnama. Sebut saja penyu laut.

Bagi manusia, fase bulan juga dipakai untuk menetapkan penanggalan kalender lunar. Itu lho, kalender yang didasarkan pada peredaran bulan terhadap bumi. Bangsa yang memakai kalender lunar misalnya Arab dan Tiongkok.

Jadi, penetapan Imlek dan Tahun Hijriyah berdasarkan fase bulan! Menarik, bukan?

Kesimpulan

Kini kamu paham bukan, bahwa bentuk bulan yang terlihat berubah-ubah itu karena luas permukaannya yang memantulkan sinar matahari juga berubah.

Hal tersebut disebabkan oleh posisi bulan yang berubah, karena satelit alami tersebut bergerak mengelilingi bumi kita. Fase-fase bulan juga berpengaruh pada kondisi bumi. Seperti pasang surut air laut.

Nah, sekarang kita cek sejauh mana pemahamanmu tentang 8 fase bulan, yuk.

Caranya mudah, klik tombol di bawah ini dan dapatkan soal-soal latihan mengenai fase-fase bulan. Anggap saja seperti bermain kuis!
Yuk, kita mulai. Semangat!

Sosial Media